Bintang
memulai hidupnya sebagai awan dingin dari gas di dalam ruang antar
bintang yang mengembang. Setiap butiran materi di awan mengalami gaya
gravitasi yang menarik satu sama lain. Tarikan kolektif ini menyebabkan
bagian luar menekan bagian dalam serta menyusutkan awan. Ketika mampat
suhu gas meningkat, lebih mampat awan akan lebih panas dan bila
kontraksinya cukup kuat ia pun akan bersinar.
Begitu terbentuk
bintang perlu sumber energi panas internal yang menjaga dari pengerutan
lebih lanjut. Tanpa sumber ini ia tidak akan bisa bersinar kecuali
melalui aliran panas dari bagian dalam. Kehilangan panas akan
menyebabkan tekanan dalamnya jatuh dan tidak mampu menahan berat
lapisan luar yang menghancurkan. Selanjutnya bintang akan terus
mengalami keruntuhan, dan disebut supernova.
Terdapat dua tipe kurva
cahaya supernova. Supernova tipe I setelah gemerlap pertama tampak,
cahaya segera meningkat cepat menuju maksimum dalam waktu sekitar dua
pekan kemudian segera menurun secara eksponensial. Kurva maksimum tipe
II bertahan beberapa lama baru kemudian menurun lebih lambat dibanding
tipe terdahulu.
Perbedaan paling
menyolok adalah adanya garis emisi lebar dari gas hidrogen pada
supernova tipe II yang tidak pernah ditemukan pada tipe I. Tempat
keduanya juga berbeda. Supernova tipe II muncul di lengan galaksi
spiral, di antara gugusan bintang massif dan cerah. Sedangkan tipe I
bisa berada di mana-mana; di pusat, lengan atau tepi galaksi spiral,
juga di sekitar galaksi eliptik.
Supernova berperan
dalam menyibak rahasia alam semesta. Pertama, sebagai alat untuk
menentukan dimensi alam semesta. Karena supernova sangat terang maka
bisa dilihat dari jarak milyaran tahun cahaya. Pengukuran jarak
mengestimasi berapa lama galaksi-galaksi bergerak, dengan demikian
menentukan usia jagat raya. Kedua, sebagai agen perubahan dalam jagat
raya. Gelombang kejut ledakan supernova bertanggungjawab bagi banyak
pola di ruang angkasa. Bahkan sangat mungkin menyebabkan mutasi genetik
dalam organisme hidup, karenanya menghasilkan mekanisme bagi perubahan
evolusioner
0 komentar:
Posting Komentar