Ting Tong

<a href=http://zawa.wordpress.com>Zawa Clocks</a>
 

Jumat, 09 Maret 2012

Teori Ruang Hiper : Kunci untuk Memahami Alam Semesta

0 komentar
Steven Weinberg, seorang fisikawan AS dan ikut meraih Hadiah Nobel dalam Ilmu Fisika 1979, mengatakan ilmu fisika teoritis tampak makin mirip rekaan ilmiah (science fiction). Ilmu fisika yang dia maksudkan mencakup teori tentang ruang hiper (hyperspace). Ruang hiper sudah dikembangkan melalui komputer canggih yaitu suatu komputer 4D yang diciptakan di Amerika Serikat. Komputer ini mampu menciptakan lingkungan 4 dimensi spasial, suatu penerapan dari teori ilmu fisika tentang ruang hiper. Komputer 4D ini membingungkan mata yang tidak terlatih dan mendemonstrasikan berbagai tampilan yang begitu membingungkan sehingga para guru menasihati murid-murid yang datang menyaksikannya agar mengabaikannya. Teori tentang ruang hiper menimbulkan juga gagasan tentang penerbangan ruang angkasa di masa depan yang mampu menembus dimensi di luar dimensi dunia kita sehari-hari. Ruang-waktu yang kita alami sehari-hari dengan demikian bersifat caturdimensional (four-dimensional)
. Tapi teori tentang ruang hiper mengatakan alam semesta kita punya lebih dari empat dimensi; ada sepuluh dimensi, bahkan lebih dari itu. 
Seperti kebingungan mereka yang menyaksikan komputer 4D tadi, kita pun menemukan melalui teori tentang keanehan ruang hiper. Ini secara khusus bisa kita amati dalam ilmu fisika  kuantum, ilmu yang mengkhususkan diri pada forsa-forsa (forces) dalam partikel-partikel atomik dan subatomik. Para ilmuwan teori kuantum menemukan secara mengejutkan melalui suatu percobaan bahwa satu atom yang ditembakkan melalui satu dari dua celah yang berdampingan bisa mendarat di dua tempat sekaligus pada layar di belakang celah untuk menembaknya! Bagaimana mungkin satu benda bisa hadir pada dua tempat sekaligus? Ini melawan logika sehari-hari. Aneh tapi nyata. Keanehan realitas pada tingkat subatomik menimbulkan suatu konsep ilmu fisika lain yang menghantam logika sehari-hari. Dalam skalanya yang paling kecil seperti ini, realitas dipercaya adalah hasil ciptaan pengamatan kita! Dalam ilmu fisika Newtonian, realitas berisi kepercayaan pada kepastian. Kalau sebatang pohon tumbang di hutan, ia memang tumbang; tidak perlu ada saksi mata tentang peristiwa ini. Tapi teori kuantum menunjukkan realitas yang berbeda. Sebelum Anda memandang pohon itu, ia bisa dalam kondisi apa pun. Ia bisa dibakar, dijadikan kayu bakar, ia bisa hangus. Ia bisa berada dalam sejumlah yang tak terkira dari keadaan apa pun yang bisa timbul. Tapi begitu Anda memandangnya, ia muncul dan berada sebagai pohon. Dipercaya “pengamatan menciptakan alam semesta”!
Konsep tentang adanya banyak dunia di luar dunia kita disebut dekoherens dalam mekanika kuantum, istilah lain untuk ilmu fisika kuantum. Ini adalah teori tentang banyak dunia yang terjadi karena pengamatan kita! Menurut teori ini, alam semesta terbelah setiap kali kita mengamatinya! Jadi, dunia pun terbelah setiap kali kita mengamatinya. Ini mengakibatkan timbulnya banyak alam semesta dan dunia. Ini berarti seseorang bisa hidup di suatu dunia tapi sekaligus mati di dunia lain, atau sebaliknya. Dalam realitas banyak dunia, tidak benar seseorang entah mati entah hidup. Yang benar adalah seseorang mati dan hidup sekaligus!
Kalau nanti terbukti benar dan diterapkan untuk kehidupan manusia, ilmu fisika tentang ruang hiper bukan saja akan menjungkirbalikkan konsep kita tentang realitas tridimensional kita (ditambah waktu). Ia pun akan meniadakan berbagai hukum logika yang mendasari kebenaran duniawi kita sejauh ini. Salah satu yang kita terima sebagai benar adalah sesuatu atau seseorang tidak mungkin mengalami dua keadaan sekaligus. Dia entah mengalami suatu keadaan atau mengalami keadaan lain; dia entah hidup atau mati. Tapi dalam ruang hiper, khususnya dunia kuantum, seseorang bisa ada dalam dua keadaan yang berbeda sekaligus; dia, karena itu, bisa hidup dan mati sekaligus dan bisa ada di dua dunia sekaligus!
Teori tentang ruang hiper memang adalah salah satu revolusi konseptual dalam ilmu fisika teoritis menjelang akhir abad ke-20 dan pada awal abad ke-21. Disadari bahwa ruang hiper mungkin adalah kunci untuk membuka rahasia-rahasia dari alam semesta dan Penciptaan itu sendiri. Teori tentang ruang hiper karena itu sering disebut ruang berdimensi lebih “tinggi”. Secara ringkas, ruang ini memiliki dimensi-dimensi tambahan yang ada di luar empat dimensi yang sudah diterima umum: ruang – panjang, lebar, tinggi atau dalam – ditambah waktu. Teori tentang ruang hiper adalah suatu rangkaian kesatuan ruang dan waktu hiper yang di atas kertas dipandang ada. Diduga rangkaian kesatuan ini memungkinkan gerak (motion) dan komunikasi mencapai kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya, unsur tercepat dalam ruang hampa di alam semesta, yaitu sekitar 300.000 kilometer per detik!
Para pakar ilmu fisika teoritis modern tentang ruang hiper mengatakan dimensi ketiga ditambah waktu terlalu kecil untuk mencakup realitas yang sangat luas dan dalam yang masih tersembunyi “di luar sana.” Untuk mampu memahami realitas yang masih tersembunyi itu, mereka mengemukakan teori tentang ruang hiper. Teori tentang ruang hiper belum dibuktikan melalui percobaan-percobaan ilmiah. Sesungguhnya, teori ini sulit sekali dibuktikan di laboratorium. Akan tetapi, teori ini tak pelak sudah mengubah pandangan ilmiah tentang ilmu fisika modern. Ia sudah menghasilkan sekitar 5.000 makalah riset dalam kesusastraan ilmiah. Selain itu, lebih dari 200 konferensi internasional sudah disponsori untuk menjelajahi konsekuensi-konsekuensi dari dimensi-dimensi lebih tinggi dari teori ruang hiper.
Meskipun belum bisa dibuktikan melalui eksperimen-eksperimen, teori tentang ruang hiper sudah dimantapkan sebagai suatu cabang yang sah dari ilmu fisika modern. Cabang ini akan makin berkembang di masa depan. Sebagai makhluk tridimensional, kita tidak bisa melihat ruang hiper, ruang dengan dimensi ekstra. Ia seperti dunia kita: meskipun berbentuk bola, dunia kita tampak datar bagi kita. Jadi, ruang hiper hanya bisa kita lihat begitu kita memasukinya.

0 komentar:

Posting Komentar